KARAKTERISTIK PENCAK SILAT
KETERAMPILAN
DASAR CABANG OLAHRAGA PENCAK SILAT
“
KARAKTERISTIK PENCAK SILAT “
KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Segala puji bagi Allah
SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan
sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti. Penulis mengucapkan syukur
kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik
maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan
makalah sebagai tugas dari mata kuliah Sarana dan perlengkapan Olahraga.
Penulis tentu menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat
kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik
serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat
menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak
kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Penulis
juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada Dosen Sarana dan perlengkapan Olahraga.yang telah membimbing
kami dalam menulis makalah ini. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Terima kasih.
BAB I
PENDAHULUAN
Pencak silat merupakan seni bela diri yang
berasal dari Asia Tenggara. Seni bela diri ini secara luas dikenal di
Indonesia, Malaysia, Brunei, Singapura, Filipina Selatan, dan Thailand Selatan
sesuai dengan penyebaran suku bangsa Melayu Nusantara. Asal mula ilmu beladiri
di Nusantara ini berkembang dari keterampilan suku-suku asli Indonesia dan
merupakan ilmu beladiri yang tercipta oleh budaya bangsa Indonesia untuk
mempertahankan diri dari bahaya-bahaya yang mengancam keselamatan dan
kelangsungan hidupnya, seperti yang dikemukakan oleh Sucipto (2008, hlm. 10)
yaitu “Pencak silat merupakan ilmu bela diri warisan budaya nenek moyang bangsa
Indonesia. Untuk mempertahankan kehidupannya, manusia selalu membela diri dari
ancaman alam, binatang, maupun sesamanya yang dianggap mengancam
integritasnya”. Untuk itu, pencak silat merupakan seni beladiri yang harus
dilestarikan dan merupakan seni beladiri warisan budaya dari nenek moyang
bangsa Indonesia. Oleh karena itu kita harus mengetahui karakteristik apa saja
yang ada di pencak silat agar kita mengetahui lebih dalam tentang pencak silat
1.2 Identifikasi Masalah
1.
mencari tahu pengertian karakteristik umum pencak silat
2.
mencari tahu bagaimana karakteristik khusus pencak silat
3. mencari tahu apa itu open skill dan close
skill serta kaitanya dengan pencak silat
4. mencari tahu apa itu siklik dan asiklik serta kaitanya dengan
pencak silat
5. mencari tahu apa itu daya tahan aerobik dan anaerobik
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini
adalah :
1.
mengetahui
mengenai karakteristik
umum pencak silat
2.
mengetahuimengenai
karakteristik khusus pencak silat
3.
mengetahui
fungsi dari karakteristik pencak silat
4.
mengetahui
apa itu open skill dan close skill
5.
mengetahui
kaitanya open skill dan colose skill dalam pencak silat
6.
mengetahui
apa itu siklik dan asiklik
7.
mengetahui
kaitanya siklik dan asiklik dalam pencak silat
8. mengetahui dayatahan aerobik dan anaerobik
2.1 KARAKTERISTIK UMUM PENCAK SILAT
Karakteristik pencak silat tersebut
tidak terlepas dari nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Nilai-nilai
yang terkandung dalam olahraga pencak silat yaitu sebagai
berikut. 1). Nilai Mental Spiritual Nilai mental spiritual
bergaitan dengan hubungan manusia dengan Tuhannya. Nilai ini juga
berkaitan dengan kepribadian, persaudaraan, dan kemampuan mengendalikan diri,
dan tanggung jawab sosial. 2). Nilai Bela Diri Nilai bela diri
berkaitan dengan kemampuan menegakkan kebenaran, kejujuran, dan
keadilan. Selain itu, nilai bela diri menghindarkan kita dari sikap
sombong dan menempa kita terhadap berbagai ujian. 3). Nilai
Pengembangan Seni budaya.
Nilai pengembangan budaya yang berkaitan
dengan kebudayaan bangsa Indonesia, nilai nilai luhur bangsa, dan memupuk
persatuan dan kesatuan bangsa. Nilai ini juga dapat digunakan sebagai
tameng dalam menyaring nilai-nilai kebudayaan yang bersifat negatif agar tidak
masuk dalam budaya bangsa kita yang luhur. 4). Nilai
Pengembangan Olahraga Nilai pengembangan berkaitan dengan prestasi dan
sportivitas. Latihan khususnya bela diri / pencak silat menjadi salah satu
inti dari nilai pengembangan olahraga agar kita memiliki sikap tangguh.
Ciri umum pencak silat
Indonesia antara lain :
menurut sucipto (2007:20) dalam bukunya materi pokok
pencak silat) di katakan bahwa seni bela diri Pencak Silat Indonesia memiliki
ciri umum dan ciri khusus di dalamnya.
Ciri umum pencak silat Indonesia antara lain :
1.
Pencak silat menggunakan seluruh bagian
tubuh dan anggota badan dari kuku pada ujung jari-jari kaki atau tangan sampai
dengan rambut (terutama wanita) untuk membela diri
2.
Pencak silat dilakukan dengan tangan
kosong atau dengan senjata
3.
Pencak silat tidak memerlukan senjata
tertentu, benda apapun dapat dijadikan enjata (kayu, batu, pasir, paying,
saputangan, tas, tusuk konde, sandal, selendang, dan sebagainya)
4. Pencak
silat lahir dan tumbuh serasi dengan: alam sekitranya, alat istimewa, adab dan
sopan santunnya, tempramennya/watak dan kepribadian suku bangsanya, agama atau
kepercayaan dan kebatinannya.
2.2 KARAKTERISTIK KHUSUS PENCAK SILAT
Sedangkan ciri khusus
dari pencak silat Indonesia adalah :
- Sikap
tenang, lemas (relax) dan waspada
- Mempergunakan kelincahan,
kelentukan, kecepatan, saat (timing) dan sasaran yang tepat disertai gerak
reflek untuk mengatasi lawan bukan mengandalkan kekuatan tenaga
- Mempergunakan prinsip (timbang
badan), permainan posisi dengan perubahan pemindahan titik berat badan.
- Memanfaatkan
setiap serangan dan tenaga lawan
- Menghemat
menyimpan tenaga mengeluarkan tenaga sedikit mungkin (ekonomis).
2.3 KETERAMPILAN TERBUKA DAN TERTUTUP
A. Keterampilan
motorik terbuka (open
skill )
Menurut
Schmidt (1991) keterampilan terbuka (open skill) adalah keterampilan yang
ketika dilakukan lingkungan yang berkaitan dengannya bervariasi dan tidak dapat
diduga Keterampilan motorik terbuka adalah keterampilan
gerak dimana lingkungan selalu berubah-ubah sehingga sukar diprediksi, gerakan
yang dilakukan selain karena adanya stimulus dari dalam diri pelaku, juga
dipengaruhi oleh stimulus dari luar. Keterampilan terbuka ada hampir pada semua
cabang olahraga permainan, kunci sukses pelaksanaan keterampilan terbuka
tergantung pada kemampuan pelaku untuk beradaptasi terhadap stimulus yang
berubahubah. pencak silat khusus katagori tanding, gerakan-gerakan yang
dilakukan seorang pesilat pada saat bertanding harus bisa beradaptasi dengan
serangan yang lawan berikan, karena gerakan gerakan yang kita lakukan sesui
dengan stimulus dan kemampuan kita sendiri.
B.
Keterampilan motorik tertutup (closed skill )
Keterampilan Tertutup (closed skill).
Schmidt dan Magil sama-sama mendefinisikan keterampilan tertutup ini sebagai
keterampilan yang dilakukan dalam lingkungan yang relatif stabil dan dapat
diduga Keterampilan motorik tertutup adalah keterampilan gerak yang dilakukan
dalam kondisi lingkungan yang tidak berubah-ubah, dan gerakan dilakukan
semata-mata dari stimulus dari dalam diri pelaku sendiri tanpa dipengaruhi oleh
stimulus dari luar. Dengan demikian keterampilan tertutup merupakan
keterampilan merespons lingkungan yang stabil, sehingga pelaku dapat
memprediksi lingkungan dengan baik, karena lingkungan tidak berubah-ubah. Ketarampilan
motorik tertutup ini dalam pencak silat di miliki oleh kategori seni meliputi
seni tunggal, ganda,dan regu, karena gerakan gerakan yang ada sudah baku tidak
ada gangguan dari luar atau stimulus yang orang lain berikan termasuk seni
ganda walaupun gerakan yang dilakukan setiap atlet berbeda tetapi sudah melalui
proses latihan dan penhafalan gerakan
C.
Kemampuan open
skill dan closed skill Dalam
pencak silat
pencak silat khusus
katagori tanding lebih dominan ke Kemampuan open skill karena gerak gerakan-gerakan yang dilakukan seorang pesilat
pada saat bertanding harus bisa beradaptasi dengan serangan yang lawan berikan
secara tidak terduga duga, berubah arahnya dan sulit untuk di prediksi, karena
gerakan gerakan yang kita lakukan sesui dengan stimulus dan kemampuan kita
sendiri.
Ketarampilan motorik tertutup ini dalam
pencak silat di miliki oleh kategori seni meliputi seni tunggal, ganda,dan
regu, karena gerakan gerakan yang ada sudah baku tidak ada gangguan dari luar
atau stimulus yang orang lain berikan termasuk seni ganda walaupun gerakan yang
dilakukan setiap atlet berbeda tetapi sudah melalui proses latihan dan
penhafalan gerakan.
2.4 POWER SIKLIK DAN ASIKLIK
Berdasarkan jenisnya
power dibedakan menjadi dua macam, Bompa (1990: 285) mengemukakan bahwa ”Power
dibedakan dalam dua bentuk yakni power acyclic dan power cyclic”. Pembedaan
jenis power ini dilihat dari segi kesesuaian jenis latihan atau keterampilan
gerak. Dalam kegiatan olahraga power asiklik dan siklik dapat dikenali dari
peranannya pada suatu cabang olahraga. Cabang-cabang olahraga yang memerlukan
power asiklik secara dominan adalah cabang olahraga yang dalam penampilannya
terdapat gerakan melempar, menolak dan melompat seperti pada cabang atletik,
unsur-unsur gerakan pada senam, loncat indah dan permainan. Sedangkan power
siklik lebih dominan untuk cabang olahraga yang dalam aktivitasnya terdapat
gerak maju seluruh badan seperti lari cepat, dayung, renang, bersepeda dan
sejenisnya
A. Power
siklik dan asiklik dalam pencak silat
Power menurut Bompa
(1994:231,232) dibedakan atas power siklik (cyclic power)
dan power asiklik (acyclic power). Sedangkan
menurut Baumann (1984:112) gerakan siklik adalah gerakan yang mengulang siklus
dasar secara berulang kali seperti lari, berenang, dayung dan sejenisnya.
Sedangkan gerakan asiklik adalah gerakan yang ditandai oleh pengulangan tiga
fase gerakan (fase persiapan. fase pelaksanaan, dan fase akhir) secara utuh
seperti gerakan tolak peluru, lompat tinggi dan sejenisnya. Jadi jelas
bahwa power siklik adalah gerakan yang terdiri dari dua fase,
sedangkan power asiklik adalah gerakan yang terdiri dari tiga
fase.
Pertandingan pencak silat merupakan
olahraga yang menuntut lebih banyak menggunakan serangan dengan gerakan
kaki/tendangan. Dari definisi diatas bahwa olahraga pencak silat dapat
dikatagorikan pada power asiklik dimana teknik pencak silat
terdiri dari tiga fase.
Jika ditelusuri lebih jauh mengenai
aktivitas olahraga, maka selain kedua bentuk power diatas juga
dapat di temukan dalam bentuk power pukulan dalam olahraga
beladiri, power tolakan atau dorongan pada olahraga atletik,
dan power tarikan pada olahraga dayung (rowing).
Semua bentuk power yang
dimaksud adalah merupakan gambaran prilaku gerak manusia/atlet. Artinya
kemampuan power tidak di temukan pada otot tungkai (tendangan)
saja melainkan juga di temukan pada otot lengan (pukulan) dan otot
perut.
Pencak silat merupakan olahraga yang
lebih banyak mengggunakan kerja otot kaki/tungkai untuk menghindar, menendang,
dan menggunting hal itu dilakukan secara berulang-ulang. Jadi semua bentuk
gerak di atas menuntut kemampuan fisik yang sangat baik, terutama
kemampuan power. Bila kemampuan power dapat di
pertahankan selama pertandingan berlangsung maka ini dapat dikatakan sebagai
daya tahan power.
Dengan demikian daya tahan power tendangan
adalah kemampuan pesilat/atlet mengatasi kelelahan akibat melakukan gerakan
tendangan dengan cepat dan kuat dilakukan secara berulang-ulang dengan kualitas
yang sama selama 3 (tiga) babak pertandingan pencak silat
2.5
DAYA TAHAN AEROBIK DAN ANAEROBIK
A. Aerobilk
Olahraga
aerobik yang selama ini diketahui oleh sebagian besar orang adalah olahraga
yang diadakan di dalam ruangan, melakukan gerakan-gerakan senam, atau pun
menggunakan alat-alat olahraga. Namun sebenarnya olahraga aerobik diartikan
sebagai olahraga yang memerlukan banyak oksigen dan melibatkan banyak otot-otot
besar. Olahraga tipe ini dilakukan dalam intensitas yang rendah dan dalam kurun
waktu yang cukup lama.
Setiap
melakukan aktivitas fisik, tubuh akan membentuk energi untuk dipakai sebagai
energi. Ketika kita melakukan olahraga aerobik, maka sebagian besar tubuh
menggunakan glikogen atau gula otot dan cadangan lemak sebagai bahan dasar dari
pembentukan energi. Olahraga jenis ini baik untuk menurunkan berat badan dan
menjaga kesehatan jantung. Oleh karena itu, olahraga aerobik sangat dianjurkan
untuk dilakukan oleh orang yang memiliki berat badan berlebih. Dengan melakukan
olahraga aerobik, Anda juga dapat menurunkan kadar lemak dalam tubuh,
menghindarkan Anda untuk mengalami stress, serta menurunkan berbagai risiko
penyakit degeneratif.
Jenis olahraga
aerobik adalah olahraga yang nyaman dilakukan, tanpa membuat Anda susah
bernapas, seperti jalan santai, berenang, dansa, dan bersepeda. Masing-masing
jenis olahraga aerobik memiliki durasi yang berbeda-beda. Namun Cleveland
Clinic menganjurkan untuk melakukan olahraga aerobik dengan intensitas sedang,
yang dilakukan selama 30 menit setiap hari dalam satu minggu.
B. Anaerobik
Pada
kondisi anaerobik, tubuh tidak menggunakan oksigen dalam proses pembentukan
energi. Berbeda dengan olahraga aerobik yang menggunakan hampir seluruh otot yang
ada di tubuh, olahraga anaerobik bertujuan untuk menguatkan bagian otot
tertentu. Bahan bakar utama yang digunakan untuk menghasilkan energi ketika
melakukan olahraga anaerobik adalah gula dalam otot atau glikogen. Glikogen
akan habis sekitar 2 jam setelah digunakan.
Selama
olahraga ini dilakukan, tubuh akan menghasilkan asam laktat, yaitu hasil dari
pembakaran glikogen menjadi energi. Asam laktat yang jumlahnya cukup tinggi di
dalam tubuh dapat menyebabkan kram pada otot dan kelelahan yang berlebihan.
Oleh karena itu, olahraga anaerobik hanya dilakukan dalam waktu yang singkat
untuk menghindari gangguan fungsi tubuh yang mungkin muncul.
Jika
olahraga aerobik dilakukan untuk menurunkan berat badan, maka olahraga
anaerobik ini berfungsi untuk menjaga berat badan dan membentuk massa otot.
Sebenarnya, kalori yang dibakar oleh tubuh akan lebih banyak jika tubuh
memiliki massa otot yang lebih banyak, oleh karena itu dengan melakukan
olahraga anaerobik kalori yang terbakar bisa lebih banyak. Selain itu olahraga
ini bermanfaat juga melatih kekuatan otot dan tulang serta menurunkan risiko
terkena osteoporosis.
Cleveland
Clinic menganjurkan untuk melakukan olahraga anaerobik setidaknya satu atau dua
kali dalam satu minggu. Sekali latihan Anda bisa memulai dengan mengangkat
beban yang ringan dengan melakukannya berulang-ulang 12 hingga 20 kali. Jenis
olahraga anaerobik lainnya adalah berlari sprint karena membutuhkan energi yang
banyak dan menimbulkan kelelahan setelah melakukannya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Karakteristik pencak silat tersebut
tidak terlepas dari nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Nilai-nilai
yang terkandung dalam olahraga pencak silat yaitu sebagai berikut.
1). Nilai Mental
Spiritual Nilai mental spiritual bergaitan dengan hubungan manusia dengan Tuhannya. Nilai ini juga berkaitan
dengan kepribadian, persaudaraan, dan kemampuan mengendalikan diri, dan
tanggung jawab sosial.
2). Nilai Bela
Diri Nilai bela diri berkaitan dengan kemampuan menegakkan kebenaran, kejujuran,
dan keadilan. Selain itu, nilai bela diri menghindarkan kita dari sikap
sombong dan menempa kita terhadap berbagai ujian.
3). Nilai Pengembangan Seni budaya.
pencak silat khusus
katagori tanding lebih dominan ke Kemampuan open skill karena gerak gerakan-gerakan yang dilakukan seorang pesilat
pada saat bertanding harus bisa beradaptasi dengan serangan yang lawan berikan
secara tidak terduga duga, berubah arahnyadan sulit untuk di prediksi, karena
gerakan gerakan yang kita lakukan sesui dengan stimulus dan kemampuan kita
sendiri.
Ketarampilan motorik tertutup ini dalam
pencak silat di miliki oleh kategori seni meliputi seni tunggal, ganda,dan
regu, karena gerakan gerakan yang ada sudah baku tidak ada gangguan dari luar
atau stimulus yang orang lain berikan termasuk seni ganda walaupun gerakan yang
dilakukan setiap atlet berbeda tetapi sudah melalui proses latihan dan
penhafalan gerakan.
Pertandingan pencak silat merupakan olahraga yang
menuntut lebih banyak menggunakan serangan dengan gerakan kaki/tendangan. Dari
definisi diatas bahwa olahraga pencak silat dapat dikatagorikan pada power asiklik
dimana teknik pencak silat terdiri dari tiga fase.
DFTAR PUSTAKA
http://repository.upi.edu/24531/4/T_POR_1303225_Chapter1.pdf Sumber
: Sucipto. 2007. Buku materi pokok pencak silat. Jakarta: Penerbit universitas
terbuka
http://mediatamainfo.blogspot.com/2018/11/ciri-ciri-pencak-silat
http://rasydisumetry.blogspot.com/2014/02/
lib.um.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Full-Belajar-Motorik.pdf
http://husnitamrins.blogspot.com/2016/05/klasifikasi-keterampilan.html
https://hellosehat.com/hidup-sehat/kebugaran/olahraga-aerobik-dan-anaerobik-mana-yang-lebih-baik/#gref
Komentar
Posting Komentar