analisi tendangan sabit pencak silat
ANALISIS GERAK TENDANGAN SABIT CABANG OLAHRAGA PENCAK SILAT
Makalah ini Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
akhir
Mata kuliah Biomekanika
FARIZ FAHRUN
Dosen pengampuh :
Dr. Iwan Hermawan S.pd M.pd
Disusun Oleh
FARIZ
FAHRUN
1604618005
PRODI. KEPELATIHAN KECABANGAN OLAHRAGA
DAFRTAR ISI
DAFTAR
ISI
BAB
I ACUAN TEKNIK DASAR.........................................................................
i
1.1 Teknik
Tendangan Sabit Cabang Olahraga Pencak Silat........................
3
1.2 Gambar
dan Penjelasanya.......................................................................
2
BAB
II ANALISIS TEKNIK .................................................................................. 6
2.1
Gerakan Perbagian Teknik Tendangan Sabit...........................................
6
2.2
Analisa .................................................................................................... 6
a. Persendian Yang Berkerja ............................................................ 6
b. Otot yang Berkerja ....................................................................... 6
c. Jenis Gerakan................................................................................
7
2.3
Analisa Biomekanika .............................................................................. 7
BAB
III KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................
9
3.1
Kekurangan Teknik yang di lakukan ....................................................... 9
3.2
Rekomendasi Latihan...............................................................................
9
REFRENSI
............................................................................................................... 11
LAMPIRAN
LAMPIRAN....................................................................................... 11
BAB
1
ACUAN
TEKNIK DASAR
1.1 TEKNIK TENDANGAN SABIT CABANG OLAH
RAGA PENCAK SILAT
Teknik tendangan dalam
pencak silat sangatlah banyak diantara tendangan lurus, tendangan T, tendangan
belakang dan tendangan sabit. Setiap tendangan memiliki sasaran serta alat
penyasar yang berbeda-beda serta sasaran yang berbeda pula. Seperti pada
tendangan sabit ini lintasannya melingkar dari luar ke dalam sedangkan
sasarannya yaitu pinggang lawan dengan alat penyasarnya punggung kaki.
Tendangan sabit
memiliki kelebihan diantaranya; memiliki kecepatan yang maksimal, mudah
dilakukan baik pada saat bertahan maupun menyerang. Akan tetapi teknik
tendangan sabit juga mudah ditangkap dan dijatuhkan karena lintasannya yang
dari samping. Oleh karena itu dengan memaksimalkan kecepatan tendangan sabit
diharapkan dapat meminimalisir terjadinya tangkapan maupun bantingan pada saat
bertanding. Teknik tendangan sabit lebih efektif dan efisien, dikarenakan
teknik ini menghasilkan kecepatan maksimal. Sehingga pada pertandingan teknik
tendangan ini sering dijadikan andalan untuk menghasilkan nilai.
Sedangkan menurut Wilujeng (2013:585)
“tendangan sabit merupakan tendangan yang lintasannya setengah lingkaraan
kedalam, dengan sasaran seluruh bagian tubuh, dengan punggung telapak kaki atau
jari telapak kaki.” Sanoesi dkk (2010:84) mengemukakan bahwa tendangan sabit
adalah tendangan yang dilakukan dengan lintasan dari samping melengkung seperti
sabit/arit, perkenaannya pada punggung kaki. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
tendangan sabit adalah jenis tendangan dengan lintasan setengah mmelingkar yang
diarahkan pada sasaran dengan perkenaannya adalah punggung kaki. Jadi,
kecepatan tendangan sabit adalah kemampuan seseorang melakukan tendangan dengan
perkenaan punggung kaki dalam waktu yang singkat.
1.2 Gambar dan Penjelasanya
Gerak teknik tendangan
sabit terdiri daribeberapa tahapan, yaitu: tahap sikap pasang, tahap
pelaksanaan (take-off kaki serang dan impact), dan tahap gerak lanjutan (follow
through).
a. Tahap
Sikap Pasang
Sikap pasang merupakan
sikap dasar untuk setiap melakukan teknik dalam pertandingan pencak silat,
Sikap pasang yang paling efektif adalah sikap pasang satu. Dalam sikap pasang
satu kaki tidak dalam keadaan segaris sehingga memudahkan pesilat untuk
melakukan serangan. Pasang satu memiliki jarak lintasan paling pendek sehingga
penyerangan bisa dilakukan secara cepat tanpa ada gerakan yang kompleks yang
harus dilakukan.
Beberapa hal yang harus diperhatikan pada
teknik tendangan sabit, yaitu arah pandangan, fleksi lengan depan, letak
proyeksi pusat gaya berat terhadap bidang tumpu, fleksi lutut depan dan fleksi
lutut belakang, dan bidang tumpu.
b. Tahap
Pelaksanaan
Dua tahapan pelaksanaan
adalah sesaat sebelum take off dari mattras dan ketika impact dalam punch box.
1. Sesaat
Sebelum Take Off
Arah pandangan pada
tahap ini tetap fokus pada sasaran yang akan ditendang agar tendangan yang
dilakukan memiliki tingkat ketepatan yang tinggi. Posisi lengan kiri ditarik ke
arah kiri luar untuk membantu terjadinya rotasi pada bahu, sedang
kanlengankanan bergerak ke arahkiri atas untuk membantu mempercepat gerakan
kaki serang.
Pada tahap ini terjadi
perubahan letak proyeksi pusat gaya berat, yaitu ke arah kaki tumpu dan
cenderung lebih tinggi dibandingkan pada saat sikap pasang. Perpindahan letak
proyeksi pusat gaya berat diakibatkan adanya perubahan fleksi pada lutut yang
sebabkan adanya tarikan yang dilakukan oleh lengan kiri. Kesalahan yang sering
terjadi pada tahap ini adalah posisi kaki tumpu yang cenderung masih menapak
sepenuhnya pada lantai matras. Keadaan ini membuat gerakan kaki serang
mengalami hambatan sehingga gerakan yang dilakukan menjadi lambat. Untuk itu,
pada saat kaki serang pada posisi take-off, kaki tumpu sudah harus segera
mengikuti untuk mempercepat gerakan kaki serang.
2. Impact Impact
adalah tahapan dimana
kaki mulai menyerang atau menendang sampai mengenai sasaran. Tendangan sabit
yang baik dapat dilihat di tahapan ini. Pergerakan yang ideal dari tahapan ini
adalah arah kepala selalu melihat target, pergerakan lengan kanan tidak terlalu
ke belakang dan pergerakan tangan kiri di depan dada, ada putaran pinggul,
lintasan tendangan yang benar adalah dari sisi bawah ke sisi atas, posisi gaya
berat dalam bidang tumpu dalam kondisi seimbang.
Dalam
melakukan tendangan sabit ada 5 tahapan yaitu; awalan, ayunan, kontak, gerakan
lajutan, akhiran.
1. Sikap pasang kuda kuda
2. Gerakan awalan. Yaitu gerakan
perrpindahan berat badan ke kaki tumpuan. Hal ini berguna untuk meningkatkan
power saat terjadi kontak
3. Gerakan ayunan. Gerakan ayunan
inilah yang membedakan beberapa jenis tendangan sabit. Ayunan tungkai ini
menentukan arah sasaran. Semakin sempitt sudut ayunan maka semakin cepat sebuah
gerakan. Dan semakin besar sudut ayunan, semakin besar tenaga yang dihasilkan.
Gerakan ayunan ini harus diikuti dengan putaran tumit dan badan serta diimbangi
dengan gerakan tangan secukupnya.
4. Kontak. Kontak ini adalah pertemuan punggung
kaki dengan sasaran. Kontak harus diikuti dengan dorongan untuk menimbulkan
efek sakit.
5. Gerakan lanjutan adalah
gerakan dorongan bertujuan untuk menimbukan efek cedera pada lawan.
6. Gerakan akhiran. Gerakan ini
dilakukan untuk menarik kembali sehingga posisi tubuh menjadi stabil.
BAB
II
ANALISIS
TEKNIK
2.1 Gerakan Perbagian Teknik Tendangan Sabit
Berikut
ini adalah gerakan perbagian teknik tendangan Sabit dalam cabang olahraga
Pencak Silat bedasarkan refrensi.
2.2 ANALISA
a.
Persendian
yang bekerja
Dalam
gerakan tendangan sabit persendian yang berkerja adalah
-tri
axsial
b.
Otot
yang bekerja
Dalam
melakukan tendangan sabit terjadi kontraksi otot-otot dibagian tungkai depan
maupun belakang .otot yang terlibat dalam gerakan tendangan sabit yaitu (1)
biceps femoris,
(2)
semi tendinosus,
(3)
semi membranosus. Ketiga otot ini terletak pada femur bagian belakang yang
merupakan penggerak utama.
Pada
saat meluruskan tungkai atau ekstensi akan melibatkan kontraksi kelompok otot
quadriceps, yaitu
(1)
m.rectus femoris,
(2)
m. vastus lateralis,
(3)
m. vastus medialis, dan
(4)
m. vastus intermdius. Kelompok otot ini terletak pada femur bagian depan dan
melewati lutut untuk melekat pada tibia.
c.
Jenis
gerakan
Dalam
melakukan gerakan tendangan sabit gerakan yang terjadi meliputi
Nama
gerakan : tendangan sabit
Jenis
gerakan :
-
Fleksi tungkai atas
-
extension knee
-
plantar fleksion
- curl
hamstring
-
fleksi knee
-
ankle dorsi
-
ankle fleksi
-
rotasi trunk
-
hip joint
2.3 Analisa Biomekanika
Seperti
namanya tendangan sabit adalah tendangan berbentuk bulan sabit dengan menggunakan punggung kaki. Pelaksanaan
tendangan ini adalah sama dengan prinsip tendangan depan namun lintasanya berbentuk
sabit dengan tumpuan satu kaki dan perkenaan pada punggung kaki.
Analisis:
Dalam ilmu biomekanika tendangan ini berhubungan dengan Kecepatan Linier dan Kecepatan Rotasi.
Jadi hubungan antara V dan ω adalah : V = ω x r atau .
Sehingga dapat disimpulkan bahwa : ω = V/r
Pada suatu gerak rotasi, titik materi yang mengikuti gerak tersebut, kecepatan liniernya berbanding lurus dengan jari-jarinya,
- Kalau r makin besar, V nya makin besar juga, dan
- Kalau r makin kecil, V nya makin kecil juga.
Seperti halnya pada gerakan menendang sabit atau busur pada pencak silat, kalau perkenaan tendangan lebih mendekati ujung jari, maka kekuatan tendangan lebih besar dari pada kalau perkenaan lebih dekat ke pangkal paha.
Pelaksanaan tendangan sabit sama dengan
prinsip tendangan depan, namun lintasannya berbentuk busur dengan tumpuan satu
kaki yang berputar sejauh 130 derajat dan perkenaan pada punggung kaki.Apabila
perkenaan tendangan pada jarak tembak
normal, (lebih mendekati ujung jari), maka kekuatan tendangan lebih besar
daripada perkenaan yang lebih dekat ke pangkal paha. Penggunaan tendangan sabit
didalam pencak silat adalah gerakan berbentuk lintasan gerakan melingkar atau membusur. Suatu benda
yang bergerak mengelilingi sumbu pada lintasan melingkar disebut gerak
melingkar. Ketika memahami gerak melingkar akan menemukan sudut yang dibentuk
oleh vector jari- jari yang
menghubungkan dua posisi benda yang berbeda dalam lintasan melingkar tersebut.
-
Kecepatan anguler dan kecepatan
Tangensial.
Benda yang bergerak dalam lintasan
melingkar menempuh busur lingkaran didalam selang waktu tertentu dan bila
perubahan busur lngkaran yang ditempuh sama setiap selang waktu yang sama, maka
gerak melingkar semacam ini disebut gerak melingkar beraturan. Kelajuan tangensial
(besar dari kecepatan tangensial) sering disebut juga dengan kelajuan linier.
Arah vector kecepatan tangensial selalu tegak lurus dengan arah vector
jari-jari dengan arah gerak benda. Sudut yang ditempuh benda dalam selang waktu
tertentu dinamakan dengan kelajuan anguler atau kecepatan sudut benda dan pada
gerak melingkar berturan selalu sama dalam selang waktu yang sama. Menurut
Alonso dan Finn, kecepatan sudut dapat dinyatakan sebagai besaran vector, yang
arahnya tegak lurus pada bidang gerak.
-
Torsi
Torsi adalah suatu pemuntiran sebuah
batang yang diakibatkan oleh kopel-kopel yang menghasilkan perputaran terhadap
sumbu longitudinalnya. Kopel-kopel yang menghasilkan pemuntiran sebuah batang
disebut momen putar (torque) atau momen
puntir (twisting moment).
BAB
111
KESIMPULAN
DAN SARAN
3.1
KEKURANGAN TEKNIK YANG DI LAKUKAN
kekurangan dalam
teknik tendangan sabit pada cabang olahraga Pencaksilat :
1.
Mudah di tangkap oleh lawan
2.
Tumpuan mudah di sapu lawan
3.
Mudah di antisipasi oleh lawan
4.
Mudah goyah jika pada saat melakukan
teknik yang di gunakan salah
5.
Bisa menyebabkan cidera lutut
6.
Jangakauan pendek
7.
Sulit di gunakan pada permainan jarak
jauh
3.2
Rekomendasi Latihan
1. Leg extensions
Ekstensi kaki adalah latihan menahan beban yang
menargetkan otot paha depan di kaki. Latihan ini dilakukan dengan menggunakan
mesin yang disebut Mesin Ekstensi Kaki. Ada berbagai produsen mesin ini dan
masing-masing sedikit berbeda
Otot yang bekerja :
-Quadriceps, rectus
femoris
-Quadriceps, vastus
medialis
-Quadriceps, vastus
laterialis
-Quadriceps, vastus
intermediu
adalah latihan isolasi yang menargetkan otot
hamstring. Latihan ini melibatkan melenturkan kaki bagian bawah melawan
resistensi terhadap bokong. Latihan lain yang dapat digunakan untuk memperkuat
paha belakang adalah peningkatan glute-ham dan deadlift.
yang bekerja :
Quadriceps, rectus
femoris
Quadriceps, vastus medialis
Quadriceps, vastus laterialis
Quadriceps, vastus intermedius
Komentar
Posting Komentar